Materi perkuliahan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI secara garis besar beranjak dari penguatan kompetensi berbahasa, yakni empat keterampilan berbahasa yang ditunjang dengan kemampuan tatabahasa dan kosakata, yang mengarah pada penguatan konten dalam dua kajian utama, yakni Penerjemahan dan Pariwisata.
Perkuliahan kompetensi berbahasa Jerman meliputi serangkaian mata kuliah keterampilan berbahasa yang disebar hingga semester 6, seperti keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Perkuliahan-perkuliahan tersebut inklusif dengan materi tatabahasa dan kosakata.
Pelaksanaan perkuliahan keterampilan berbahasa ini mengacu pada kerangka GER (Gemeinsame europäische Referenzrahmen für Sprachen) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah CEFR (Common European Framework of Reference for Languages), yaitu suatu kerangka kesepakatan negara-negara Uni Eropa mengenai acuan pembelajaran dan penilaian kompetensi berbahasa.
Berdasarkan acuan GER/CEFR ini tingkat kemahiran berbahasa dibagi menjadi enam tingkatan, yakni:
A1 = tingkat dasar
A2 = tingkat pemula
B1 = tingkat menengah
B2 = tingkat menengah atas
C1 = tingkat lanjutan
C2 = tingkat mahir
Substansi utama perkuliahan pada semester 1 di Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI adalah penguasaan empat keterampilan berbahasa Jerman (menyimak, membaca, menulis, dan berbicara) tingkat dasar yang ditunjang dengan penguasaan kosakata dan tata bahasa. Para mahasiswa akan dibekali pembelajaran bahasa Jerman tingkat pemula awal (tingkat A1 GER), artinya belajar dari nol.
Mahasiswa baru yang pernah belajar bahasa Jerman sebelumnya dan mampu menunjukkan kepemilikan sertifikat kompetensi bahasa Jerman minimal B1, diperbolehkan untuk tidak mengikuti perkuliahan kebahasajermanan di semester 1. Nilai kebahasajermanan yang diperoleh dalam sertifikat tersebut dapat dikonversi menjadi nilai akhir pada semester 1. Mereka dapat mengikuti perkuliahan kebahasajermanan yang ditawarkan pada kelas semester 3 pada tahun yang sama. Secara administratif, mereka tetap mengontrak perkuliahan di semester 1. Nilai akhir perkuliahan mereka pada semester 3 dan seterusnya, akan disimpan terlebih dahulu dan akan masuk dalam transkrip nilai pada tahun berikutnya, yakni pada saat mereka telah mengontrak perkuliahan di semester yang bersangkutan, dan seterusnya.
Selain keterampilan berbahasa Jerman, pada semester ini para mahasiswa juga diberi perkuliahan bahasa Inggris dan Deutschlandkunde (studi budaya negara-negara berbahasa Jerman). Pada kelompok mata kuliah umum dan dasar kependidikan, mahasiswa dibekali pendidikan agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, dan landasan kependidikan.
Perkuliahan semester 2 di Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI merupakan lanjutan perkuliahan di semester 1, yakni pembelajaran empat keterampilan berbahasa tingkat pemula lanjutan (tingkat A2 GER). Di semester dua ini, mahasiswa juga dibekali pengetahuan awal tentang kewirausahaan, linguistik, dan sastra jerman. Dari kelompok mata kuliah umum, ditawarkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
Di semester 3 mahasiswa sudah memasuki perkuliahan keterampilan berbahasa Jerman tingkat menengah awal (setara tingkat B1 CEFR). Level B1 dalam bahasa Jerman mencerminkan kemampuan untuk memahami teks dan percakapan yang lebih kompleks, berbicara tentang topik yang lebih luas, dan mengekspresikan ide dengan kalimat yang lebih beragam. Ini adalah tahap yang menunjukkan tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada level A2.
Di semester 3 ini, mahasiswa juga mulai mendalami keahlian pembelajaran bahasa Jerman, yakni mengenai media pembelajaran dan strategi pembelajaran bahasa Jerman.
Di kelompok mata kuliah dasar kependidikan, mahasiswa mempelajari tentang landasan pendidikan dan psikologi pendidikan. Selain itu, mahasiswa juga dapat memilih perkuliahan olahraga atau kesenian.
Perkuliahan keterampilan berbahasa Jerman pada semester 4 di Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI masih berada pada tingkat setara B1 GER. Penguasaan kosakata pada tahap ini mencakup kosakata keseharian dengan tema yang lebih luas. Dalam hal keahlian pembelajaran bahasa Jerman, mahasiswa di semester ini mempelajari evaluasi dan perencanaan pembelajaran bahasa Jerman.
Di kelompok mata kuliah dasar kependidikan mahasiswa menempuh perkuliahan psikologi pendidikan dan pengelolaan pendidikan.
Secara konten pembelajaran, keterampilan berbahasa Jerman yang dipelajari di semester 5 sudah berada pada tingkat setara B2 GER. Pada tingkatan ini titik fokus pembelajaran berbahasa Jerman terletak pada kemampuan untuk berargumentasi dan bernegosiasi yang berterima, dan menitikberatkan pada kompetensi diskursus yang lebih tinggi.
Mengingat pada akhir semester 5 ini mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti ujian kompetensi kebahasajermanan tingkat internasional, yakni ujian B1, maka pada semester ini diberikan perkuliahan persiapan menuju ujian B1.
Di semester 5 ini pula mahasiswa dituntut untuk menentukan pilihan kelompok keahlian, apakah akan mengambil jalur keahlian penerjemahan atau keahlian pariwisata. Masing-masing kelompok kehalian memiliki total 12 sks, yang terbagi ke dalam beberapa mata kuliah yang tersedia di semester 5 dan semester 6. Ketika mahasiswa sudah memilih satu kelompok keahlian, maka pada semester berikutnya mereka harus tetap memilih matakuliah yang berada dalam kelompok tersebut.
Pada kelompok keahlian penerjemahan, diberikan perkuliahan mengenai penerjemahan teori dan praktik; sedangkan pada keahlian pariwisata mahasiswa diberi pengetahuan mengenai pariwisata nasional dan internasional.
Di semester ini, mahasiswa juga menempuh perkuliahan metodologi penelitian bahasa Jerman, sebagai bekal mengikuti seminar proposal dan menulis skripsi di semester selanjutnya.
Selain itu mahasiswa juga dibekali mengenai perkuliahan literasi, teknologi digital dalam pembelajaran bahasa dan seminar pendidikan agama.
Di semester 6, mahasiswa kembali belajar bahasa Jerman untuk tingkat lanjutan. Selain keterampilan berbahasa Jerman, mahasiswa juga belajar linguistik dan sastra, sebagai lanjutan dari apa yang telah mereka pelajari di semester 2.
Pada kelompok keahlian, mahasiswa mulai mempelajari alih bahasa lisan bahasa Jerman ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya, dan juga tentang penggunaan praktis bahasa Jerman dalam kepariwisataan.
Sebagai bekal penyusunan skripsi, mahasiswa juga diberi pengetahuan tentang ilmu statistika.
Di semester 6 ini mahasiswa juga dapat mengikuti program kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang pelaksanaannya dilakukan setelah perkuliahan semester 6 berakhir. Program KKN ini biasanya dilakukan pada bulan Juli-Agustus dan berdurasi kurang lebih 40 hari. Namun, belakangan ini kegiatan KKN ini diintegrasikan dengan program MBKM, sehingga pelaksanaannya dapat lebih variatif dibanding sebelumnya.
Pada dasarnya, semester 7 ini dialokasikan agar para mahasiswa dapat memilih dan mengikuti rangkaian program MBKM yang tersedia. Pada semester ini mahasiswa diarahkan untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan MBKM di luar kampus yang setara dengan 20 sks, misalnya mengikuti program P3K (Program Penguatan Profesional Kependidikan), yang berupa praktek pengalaman mengajar di sekolah selama satu semester.
Mata kuliah – mata kuliah yang ditawarkan di semester ini pada umumnya bersifat pilihan, dan menjadi wadah konversi nilai yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan-kegiatan MBKM.
Pada semester ini ditawarkan pula dua mata kuliah pengganti skripsi. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk menempuh ujian sidang jalur non-skripsi.
Pada semester 8 tidak ada lagi perkuliahan di dalam kelas. Di semester ini mahasiswa diarahkan untuk melakukan kegiatan menulis skripsi melalui arahan dari masing-masing dosen pembimbing.
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang memfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk dapat berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber belajar. Dalam praktik pembelajaran di kelas, kegiatan pembelajaran umumnya bersifat students centered. Dimana mahasiswa secara aktif dilibatkan dalam upaya meraih tujuan pembelajaran melalui berbagai metode dan media yang relevan, antara lain melalui proses presentasi oleh mahasiswa baik individu maupun kelompok, diskusi, tanya jawab, unjuk kerja sesuai mata kuliah tertentu, dan bentuk penugasan yang lainnya yang bertujuan untuk mendorong penguasaan materi baik yang terkait keterampilan berbahasa Jerman maupun yang bersifat pemahaman konsep serta aplikasi dalam perkuliahan yang kontennya lebih spesifik.
Pada prinsipnya keseluruhan proses pembelajaran ini diharapkan mampu melibatkan mahasiswa untuk aktif dalam memperkuat pengetahuan konseptual, faktual, prosedural, dan metakognitif serta mengembangkan keterampilan berbahasanya. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.
Prinsip utama proses dan realisasi pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan di Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI adalah sebagai berikut:
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dosen bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan penilaian pada mahasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian tersebut dapat meliputi aspek-aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada dasarnya penilaian yang dilakukan dalam setiap mata kuliah dilakukan dalam berbagai bentuk yang meliputi, UTS, UAS, tugas akhir, kuis, presentasi dan sebagainya. Ujian dilaksanakan pada setiap akhir proses pembelajaran. Selain melalui ujian tertulis, dalam beberapa mata kuliah dilakukan pula ujian lisan dan ujian performansi.
Sistem penilaian yang berlaku di Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI secara umum merujuk pada sistem penilaian yang ditetapkan dalam Pedoman Penyenggaraan Pendidikan UPI. Sistem penilaian utama yang dianut adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP) sesuai dengan rujukan pada pedoman yang berlaku. Untuk mata kuliah keterampilan berbahasa Jerman, mahasiswa diwajibkan memperoleh nilai minimal C. Dengan acuan ini, nilai pencapaian mahasiswa atas tujuan/kompetensi ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Nilai akhir dalam mengikuti suatu perkuliahan dinyatakan dengan nilai akhir dengan patokan berikut ini.
Kategori Nilai | Tingkat Kemampuan | Keterangan | ||
Huruf | Angka | Derajat Mutu | ||
A | 4,0 | Istimewa | 92-100 |
|
A- | 3,7 | Hampir Istimewa | 86-91 |
|
B+ | 3,4 | Baik Sekali | 81-85 |
|
B | 3,0 | Baik | 76-80 |
|
B- | 2,7 | Cukup Baik | 71-75 |
|
C+ | 2,4 | Lebih dari cukup | 66-70 |
|
C | 2,0 | Cukup | 60-65 |
|
D | 1,0 | Kurang | 55-59 | Batas minimum kelulusan S-1 |
E | <1,0 | Gagal | < 55 | Harus mengontrak ulang |
Jadwal Perkuliahan Semester Ganjil 2023/2024